Mengkonfigurasi VPS (Virtual Private Server)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Halooo semuaaa, kembali lagi di blog yang sepi ini. Materi pembahasan kita kali ini adalah VPS (Virtual Private Server). Pada materi kita kali ini kita menggunakan Hyper-V. Nah sebelum kita mulai cara untuk mengkonfigurasinya, tentunya kita juga harus mengetahui apa itu VPS dan Hyper-V.



VPS merupakan singkatan dari Virtual Private Server. VPS adalah salah satu jenis layanan hosting (Penyiaran Website) dengan menggunakan teknologi virtualisasi server berdasakan dengan server fisik. Singkatnya VPS merupakan sebuah server fisik yang dibagi menjadi beberapa virtual server, dimana masing-masing virtual server dapat diinstall OS sendiri. 

VPS menyediakan ruangan pribadi bagi anda dalam bentuk server virtual alias tidak nyata. Meskipun pada kenyataannya anda harus berbagi server fisik dengan user lain, namun VPS membuat anda seperti memiliki satu server fisik secara penuh. 

Kelebihan yang ditawarkan oleh VPS ini adalah setiap server virtual tidak akan mempengaruhi kinerja server virtual lain yang masih dalam satu server fisik. 

VPS dapat dibagi menjadi beberapa VM (Virtual Machine) dimana setiap VM adalah berupa Virtual Server yang dapat diinstall sistem operasi tersendiri. Dibandingkan dengan shared hosting, menyewa VPS akan mendapat resource yang lebih baik sehingga tidak terganggu jika ada problem pada website yang dikelola.

Fungsi VPS
1. Web hosting, sangat tepat untuk level menengah dan situs web perusahaan. Dimana aplikasi membutuhkan konfigurasi yang spesifik yang hanya bisa dilakukan oleh superuser. Penggunaan ini cocok untuk memulai bisnis web hosting dengan anggaran yang terbatas namun layanan berkualitas.

2. Backup Server, untuk menjamin layanan selalu berjalan normal. backup server ini bisa meliputi situs web, surel, berkas, dan basis data. Semua layanan ini berada dalam kondisi fisik dan logical yang terpisah sehinggan meminimalisasi kerusakan atau kehilangan data. 

3. Sebagai file server atau storage server dimana kita bisa menyimpan file atau data baik melalui ftp maupun http.

4. Sebagai server remote desktop dimana kita bisa mendownload dan mengupload file secara remote, menjalankan aplikasi forex, bot/robot & automation, spinner.

5. Sebagai host server untuk VPN dan Tunneling

6. Application Hosting. Dengan VPS, memungkinkan untuk membangun custom critical software tanpa harus menggunakan biaya yang terlalu mahal. 

7. Development / Test Environtment. VPS membantu untuk melakukan serangkaian development testing secara efisien, beberapa sistem operasi dan alamat ippublik dengan mudah dapat dilakukan. Sama seperti halnya mempunyai 1 rak yang penuh dengan server testing.

8. Educational Outpost. VPS menjadi ajang untuk bereksperiment UNIX Operating System dengan berbagai macam distribusi sekaligus.


Hyper-V adalah sebuah role yang ada di Windows Server 2008 R2. Menyediakan  tools dan service yang bisa digunakan untuk membuat sebuah server virtualisasi. Virtualisasi ini sangat bermanfaat karena kita bisa membuat dan memanagement virtual machine, dimana kita bisa menjalankan banyak sistem operasi pada satu komputer dan menutup sistem operasi tersebut dengan yang lainnya.

Hyper-V ini lebih sering digunakan dalam infrastruktur server dengan mengutamakan nilai efisiensi, baik instalasi dan administrasi. 


Yap kira-kira seperti itu lah penjelasan dari VPS dan Hyper-V. Nahh sekarang... bangaimana cara mengkonfigurasi nya??

Berikut ini langkah-lankah mengkonfigurasi VPS
Check it out


Create Virtual Switch

1. Untuk materi kita kali ini, saya menggunakan VMware Workstation. Disini kita akan mulai dari menginstalasi Hyper-V dengan powershell. Buka Start kemudian ketik powershell. Kita pilih Powershell ISE.




2. Jika sudah membuka powershell, sekarang kita akan mengaktifkan fitur Hyper-V pada server. Cara nya ketikkan Enable-WindowsOptionalFeature -Online -FeatureName Microsoft-Hyper-V -All -NoRestart. Jika script sudah diketik, tekan enter.



3. Selanjutnya kita install fitur RSAT Hyper-V. Caranya ketikkan Install-WindowsFeature RSAT-Hyper-V-Tools -IncludeAllSubFeature. Jika sudah, tekan enter.



4. Langkah selanjutnya kita ketikkan Install-WindowsFeature RSAT-Clustering -IncludeAllSubFeature. Kemudian tekan enter. Perantah ini untuk instalasi fitur RSAT Clustering pada server



5. Selanjutnya kita install Multipath-IO dengan cara mengetik Install-WindowsFeature Mutripath-IO, kemudian tekan enter.



6. Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan, selanjutnya kita restart computer dengan mengetikkan script Restart-Computer, lalu tekan enter. Tunggulah beberapa saat hingga proses restart selesai.

7. Setelah proses restart selesai, kita masuk ke Hyper-V Manager dengan mengklik menu Tools kemudian pilih Hyper-V Manager




8. Sekarang kita create Virtual Swich terlebih dahulu. Virtual Switch digunakan untuk mesin virtual pada host Hyper-V untuk berkomunikasi dengan komputer lain. Caranya klik pada server, kemudian pilih Virtual Switch



9. Tipe Virtual Switch ada 3, yaitu external, internal, dan private
External menghbungkan VM dengan VM server yang berada di luar host dan sebaliknya
Internal menghubungkan VM dengan VM pada server fisik yang sama dan sebaliknya
Private menghubungkan VM dengan VM pada server fisik yang sama
Untuk kali ini kita akan menggunakan Virtual Switch external. Untuk lebih jelas nya bisa kalian lihat pada gambar dibawah ini





10. Selanjutnya akan muncul pop-up pending changes my distrupt network conectivity. Disini dijelaskan bahwa akan ada penambahan interface network dan perubahan ip static secara otomatis ke dalam virtual switch. Kita klik Yes saja.




11. Kemudian bisa kita lihat atau verifikasi dengan mengecek interface ethernet. interface ethernet akan berpindah secara otomatis ke Virtual Switch Hyper-V




  
 Create VM

1. Setelah kita membuat Virtual Switch, selanjutnya kita akan membuat VM pada Hyper-V. Caranya klik kanan pada server hyper-v, pilih New, kemudian pilih Virtual Machine




2. Disini kita bisa otomatis membuat VM baru, kita hanya perlu klik Finish saja. Tetapi jika ingin membuat VM baru dengan cara custom klik Next



3. Masukkan nama dan tentukan lokasi untuk dimana file itu akan disimpan. Untuk memudahkan, berilah nama sesuai dengan Virtual yang kalian install seperti misalnya Debian dan Windows Server 2016

Debian


Windows Server 2016
4. Terdapat 2 generasi virtual mesin disini. Untuk Generation 1 disesuaikan dengan settingan bios. Sedangkan untuk generation 2 untuk hardware yang memiliki UEFI dengan support 64 bit. Disini kita pilih Generation 1



5. Setting memory sesuai dengan server yang dipakai. Disini saya setting sebesar 2048.



6. Disini pilih Virtual Switch yang sudah kita buat sebelumnya



7. Untuk langkah selanjutnya, isikan virtual hardisk sesuai dengan yang diinginkan, jika sudah klik Next



8. Proses instalasi bisa melalui vhd, file iso, maupun flashdisk. Disini kita menggunakna file iso. Arakhan path file iso yang akan diinstall



9. Ringkasan dari VM yang kita buat bisa dilihat seperti gambar dibawah ini. Jika sudah, kita lanjut dengan mengklik Finish


10. Selanjutnya kita aktifkan VM yang sudah dibuat dengan cara klik kanan pada pada VM kemudian pilih Start



11. Kliklah tombol start untuk memulai instalasi VM. Untuk lebih jelasnya bisa kalian lihat pada gambar dibawah ini




Create VM Mikrotik

1. Selain Windows dan Linux tentunya kita juga bisa menggunakan OS Mikrotik. Disini saya tidak menggunakan RouterOS melainkan CHR (Cloud Hoster Router)




2. Lakukan sama halnya seperti pembuatan VM sebelumnya, hanya saja pada bagian step Connect Virtual Hard Disk pilih bagian Use an existing virtual hard disk. Kemudian arahkan lokasi nya.


3. Ringkasan dari VM nya dapat kita lihat seperti pada gambar dibawah ini. Jika sudah klik Finish







Selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara backup export import atau dengan vhd.

Export

1. Klik kanan pada VM lalu pilih Export



2. Pililah lokasi direktori, untuk menyimpan dimana lokasi hasil export akan tersimpan. Klik Export, dan VM akan ter export






Import

1. Klik pada tab Action pada Hyper-V, kemudian pilih Import Virtual Machine




2. Masukkan lokasi folder dimana letak file yang ingin di import, jika sudah klik Next



3. Selanjutnya pilihlah file yang ingin diimport, kemudian klik Next

4. Dinisi saya memilih opsi yang pertama yaitu Register the virtual machine in place, Jika sudah klik Next



5. Selanjutnya bisa kita lihat seperti pada gambar dibawah ini, disini kita klik Finish saja. Dan bisa anda lihat sendiri VM sudah bisa berjalan





Yappp
Sekian dulu pembahasan materi kita kali ini
Semoga bermanfaat
Selamat mencoba

Bye bye~~


Comments